Rabu, 30 Oktober 2019

TUGAS JURNAL 2



Hasil gambar untuk lambang gunadarma 


     Nama               : FATHONI

     NPM                : 22417233

     Kelas               : 3IC05





MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2019



PERALATAN DARI GEMPA DETEKSI DAN PERINGATAN DENGAN GETARAN SENSOR

Dyane Putriera Anggraenia, Nonoh Siti Aminahb, Yohanes Radiyonoc Fisika Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126, 


METODE PENELITIAN

Metode pembuatan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat demonstrasi dalam metode learning.The pembuatan alat ini untuk sensitivitas atau kepekaan untuk mengetahui kapan alat ini digunakan dalam mendeteksi getaran gempa dilihat dari perbedaan potensial. metode demonstrasi untuk menunjukkan konsep Getaran dan Gelombang dan konsep Pusat Massa atau titik berat, yaitu ketika bumi bergetar atau ketika simulator gempa (dynamo) dihidupkan, getaran merambat di lempeng bumi akan menyebabkan pendulum bergerak dan bergetar dan menyebabkan pendulum menyentuh lingkaran kawat tembaga terhubung listrik, dan bel. Jadi suara gempa bumi bel tanda telah / akan.

Penelitian yang dilakukan dimulai dengan tahap persiapan, yang meliputi kajian literatur dan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat detektor dan gempa peringatan dengan sensor getaran. Tahap selanjutnya adalah pembuatan serangkaian detector.

ANALISIS DATA
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanankan maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Gambar 2. Alat Gempa Deteksi dan Peringatan


Principal kerja



Data kualitatif

Berdasarkan grafik, kami menyimpulkan semakin besar tegangan atau tegangan listrik yang dikeluarkan semakin besar kecepatan rotasi yang dihasilkan. Tegangan listrik memiliki peran penting dalam peralatan deteksi dan gempa peringatan dengan sensor getaran ini dengan meningkatkan tegangan akan menyebabkan kecepatan rotasi yang lebih besar, hal ini mengakibatkan getaran pendulum semakin besar dan buzzer / alarm akan berbunyi lebih dinamis dari data pengamatan itu bisa disimpulkan bahwa berdasarkan jumlah loop tegangan detektor variasi 2 buah dan gempa peringatan dengan sensor getaran memiliki sensitivitas dengan tegangan mulai dari 3 V dengan jumlah loop 2 buah. Dalam penelitiannya Irnanda (2013) menyatakan bahwa tegangan input dari 5 V mampu mendeteksi gempa bumi berkekuatan 6. Dengan demikian alat ini mampu mendeteksi gempa ini.
Diagram 1. Hubungan tegangan beetwen dan ω

Demonstrasi Alat Gempa Deteksi dan Peringatan dengan Getaran Sensor memiliki Baik Memenuhi Kriteria untuk Gunakan Siswa Belajar

Butir-butir validasi penilaian dan detektor gempa peringatan dengan sensor getaran dalam Lampiran 2 meliputi tiga aspek: layar, aspek kesesuaian dengan alat eksperimental materi fisika serta aspek tingkat keberhasilan penggunaan alat-alat demonstrasi. Berdasarkan evaluasi detektor dan getaran gempa peringatan sensor disimpulkan, antara lain:
1.        Aspek tampilan Detektor dan gempa peringatan dengan sensor getaran dinilai dari aspek terlihat baik sudah memenuhi kriteria yang meliputi pemilihan jenis bahan yang mudah didapat, tata letak komponen telah diatur dengan alat peraga serta tampilan visual dari alat peraga sederhana dan tidak rumit.
2.        Aspek alat Kepatuhan Viewer dengan Materi Fisika dan Masyarakat dan Kebutuhan Siswa Berdasarkan hasil validasi, dan detektor gempa peringatan dengan menggunakan sensor getaran sesuai dengan prinsip-prinsip dasar fisika materi yang merupakan subjek dari Getaran dan Gelombang, Titik Berat, Kecepatan Putar (ω). Tujuan mengembangkan deteksi dan peringatan gempa bumi dengan sensor getaran yang memudahkan masyarakat pada umumnya untuk mengantisipasi terjadinya gempa sehingga dapat meminimalkan dampak dari gempa. Di sisi lain, kepatuhan alat ini dengan kebutuhan siswa.
3.        Aspek Success Rate Menggunakan Alat Peraga Detektor dan gempa peringatan dengan sensor getaran telah berhasil menunjukkan dalam konsep fisika khususnya menunjukkan pengaruh variasi tegangan input dari kecepatan rotasi (ω) yang dihasilkan dan dapat mendeteksi dan peringatan gempa terjadinyan melalui alarm. Semakin besar tegangan input akan menyebabkan rotor lanjut berputar cepat dan tidak teratur. Dengan demikian pendulum getaran akan lebih besar dan alarm akan berbunyi lebih cepat dan dinamis.

Jumlah total item validasi adalah 10. Skor tertinggi dicapai untuk yang ideal secara keseluruhan (10 x 5 = 50), nilai minimum yang ideal dicapai adalah (10 x 1 = 10), dengan rata-rata ideal (Mi) 30 dan standar deviasi dari ideal (Sbi) 6,67. Berdasarkan hasil penilaian dari deteksi alat demonstrasi dan peringatan gempa bumi dengan sensor getaran ditemukan bahwa nilai maksimum yang diisi oleh validator adalah 39. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa deteksi alat demonstrasi dan peringatan gempa bumi dengan sensor getaran termasuk dalam kriteria baik untuk penggunaan siswa belajar.

DAFTAR PUSTAKA

[1.]   Afriani, Fitri. 2010. Desain Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Menggunakan Sensor Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535. Physic'c Konferensi: Universitas Negeri Padang.
[2.]   dkk Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
[3.]   Bayong, TJ. 2013. Ilmu Kebumian Dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[4.]   Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
[5.]   Haifani, Achmad Muktaf. 2008. Manajemen Resiko Bencana gempa bumi. Dalam procidding Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir: STTN- BATAN, 25-25 Agustus 2008. Yogyakarta. 285. ISSN 1978-0176
[6.]   Irnanda. 2013. Transmisi Sinyal Audio through Media Jala-Jala Listrik. Jurnal Elektro. Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Bongkar Pasang, Analisa Kerusakan pada Komponen Mesin

TUGAS PERAWATAN  MESIN TEKNIK BONGKAR - PASANG, ANALISA KERUSAKAN PADA KOMPONEN MESIN Nama : Fathoni Kelas : 3IC05 NPM : 22417233 TEKNIK BON...