TUGAS JURNAL 2

Nama : FATHONI
NPM : 22417233
Kelas : 3IC05
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
PERALATAN DARI GEMPA DETEKSI
DAN PERINGATAN DENGAN GETARAN SENSOR
Dyane Putriera Anggraenia, Nonoh Siti Aminahb, Yohanes Radiyonoc Fisika Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126,
METODE PENELITIAN
Metode pembuatan alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah alat demonstrasi dalam metode learning.The pembuatan
alat ini untuk sensitivitas atau kepekaan untuk mengetahui kapan alat ini
digunakan dalam mendeteksi getaran gempa dilihat dari perbedaan potensial.
metode demonstrasi untuk menunjukkan konsep Getaran dan Gelombang dan konsep
Pusat Massa atau titik berat, yaitu ketika bumi bergetar atau ketika simulator
gempa (dynamo) dihidupkan, getaran merambat di lempeng bumi akan menyebabkan
pendulum bergerak dan bergetar dan menyebabkan pendulum menyentuh lingkaran
kawat tembaga terhubung listrik, dan bel. Jadi suara gempa bumi bel tanda telah
/ akan.
Penelitian yang dilakukan dimulai dengan
tahap persiapan, yang meliputi kajian literatur dan menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk membuat detektor dan gempa peringatan dengan sensor
getaran. Tahap selanjutnya adalah pembuatan serangkaian detector.
ANALISIS DATA
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanankan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Gambar 2. Alat Gempa Deteksi dan Peringatan
Principal
kerja
Data
kualitatif
Berdasarkan
grafik, kami menyimpulkan semakin besar tegangan atau tegangan listrik yang
dikeluarkan semakin besar kecepatan rotasi yang dihasilkan. Tegangan listrik
memiliki peran penting dalam peralatan deteksi dan gempa peringatan dengan
sensor getaran ini dengan meningkatkan tegangan akan menyebabkan kecepatan
rotasi yang lebih besar, hal ini mengakibatkan getaran pendulum semakin besar
dan buzzer / alarm akan berbunyi lebih dinamis dari data pengamatan itu bisa
disimpulkan bahwa berdasarkan jumlah loop tegangan detektor variasi 2 buah dan
gempa peringatan dengan sensor getaran memiliki sensitivitas dengan tegangan
mulai dari 3 V dengan jumlah loop 2 buah. Dalam penelitiannya Irnanda (2013)
menyatakan bahwa tegangan input dari 5 V mampu mendeteksi gempa bumi
berkekuatan 6. Dengan demikian alat ini mampu mendeteksi gempa ini.
Diagram
1. Hubungan tegangan beetwen dan ω
Demonstrasi
Alat Gempa Deteksi dan Peringatan dengan Getaran Sensor memiliki Baik Memenuhi
Kriteria untuk Gunakan Siswa Belajar
Butir-butir
validasi penilaian dan detektor gempa peringatan dengan sensor getaran dalam
Lampiran 2 meliputi tiga aspek: layar, aspek kesesuaian dengan alat
eksperimental materi fisika serta aspek tingkat keberhasilan penggunaan
alat-alat demonstrasi. Berdasarkan evaluasi detektor dan getaran gempa
peringatan sensor disimpulkan, antara lain:
1.
Aspek tampilan Detektor dan gempa
peringatan dengan sensor getaran dinilai dari aspek terlihat baik sudah
memenuhi kriteria yang meliputi pemilihan jenis bahan yang mudah didapat, tata
letak komponen telah diatur dengan alat peraga serta tampilan visual dari alat
peraga sederhana dan tidak rumit.
2.
Aspek alat Kepatuhan Viewer dengan Materi
Fisika dan Masyarakat dan Kebutuhan Siswa Berdasarkan hasil validasi, dan detektor
gempa peringatan dengan menggunakan sensor getaran sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar fisika materi yang merupakan subjek dari Getaran dan
Gelombang, Titik Berat, Kecepatan Putar (ω). Tujuan mengembangkan deteksi dan
peringatan gempa bumi dengan sensor getaran yang memudahkan masyarakat pada
umumnya untuk mengantisipasi terjadinya gempa sehingga dapat meminimalkan
dampak dari gempa. Di sisi lain, kepatuhan alat ini dengan kebutuhan siswa.
3.
Aspek Success Rate Menggunakan Alat
Peraga Detektor dan gempa peringatan dengan sensor getaran telah berhasil
menunjukkan dalam konsep fisika khususnya menunjukkan pengaruh variasi tegangan
input dari kecepatan rotasi (ω) yang dihasilkan dan dapat mendeteksi dan
peringatan gempa terjadinyan melalui alarm. Semakin besar tegangan input akan
menyebabkan rotor lanjut berputar cepat dan tidak teratur. Dengan demikian
pendulum getaran akan lebih besar dan alarm akan berbunyi lebih cepat dan
dinamis.
Jumlah total item validasi adalah
10. Skor tertinggi dicapai untuk yang ideal secara keseluruhan (10 x 5 = 50),
nilai minimum yang ideal dicapai adalah (10 x 1 = 10), dengan rata-rata ideal
(Mi) 30 dan standar deviasi dari ideal (Sbi) 6,67. Berdasarkan hasil penilaian
dari deteksi alat demonstrasi dan peringatan gempa bumi dengan sensor getaran
ditemukan bahwa nilai maksimum yang diisi oleh validator adalah 39. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa deteksi alat demonstrasi dan peringatan gempa
bumi dengan sensor getaran termasuk dalam kriteria baik untuk penggunaan siswa
belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
[1.] Afriani,
Fitri. 2010. Desain Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Menggunakan Sensor
Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535. Physic'c Konferensi: Universitas Negeri
Padang.
[2.] dkk
Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
[3.] Bayong,
TJ. 2013. Ilmu Kebumian Dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[4.] Daryanto.
2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
[5.] Haifani,
Achmad Muktaf. 2008. Manajemen Resiko Bencana gempa bumi. Dalam procidding
Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir: STTN- BATAN, 25-25 Agustus 2008. Yogyakarta.
285. ISSN 1978-0176
[6.] Irnanda.
2013. Transmisi Sinyal Audio through Media Jala-Jala Listrik. Jurnal Elektro.
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar